Pengertian Dan Manfaat Load Balancing

1. Pengertian Load Balancing

Load Balance adalah suatu metode untuk membagi beban suatu server menjadi dua atau lebih secara seimbang agar server tidak mengalami kelebihan beban saat menerima request dari user atau client. Metode ini digunakan untuk mengoptimalkan sebuah server agar server tidak mengalami overload.


Metode load balancing ini tidak menambah bandwidth dari sebuah server tetapi hanya membagi beban server tersebut. Load Balance ini biasa digunakan pada server yang memiliki jumlah user atau client yang melebihi kapasitas maksimum dari jumlah request yang dapat ditangani oleh server tersebut.


Saat 4 Client melakukan request data kepada server maka Load Balancer akan membagi beban tersebut menjadi sebagian, client 1 dan client 2 akan dilayani oleh server1 sementara client 3 dan client 4 akan dilayani oleh server2. Sama seperti dengan analogi kue, bila kue adalah data request dari client dan pemakan merupakan server maka kue tersebut akan dibagi sebagian agar kue tersebut habis.


2. Manfaat Load Balancing


A. Mengurangi Beban Server

Request data dari client tentu akan membuat server mengalami overload, bila terjadi overload server tersebut akan down dan tidak dapat diakses oleh client. Maka dari itu load balancing membagi beban request data dari client agar server berjalan lebih maksimal dalam menangani request data client.

B. Mempercepat Akses

Bila melakukan load balancing pada web server maka website dari web server tersebut akan lebih cepat diakses dikarenakan beban dari client ditangani oleh dua atau lebih web server yang menyebabkan akses tersebut dapat ditangani tanpa memperlambat kinerja dari server.

C. Redudansi

Jika terdapat 3 web server dan salah satunya mengalami kerusakan (down) maka 2 web server lain akan tetap menjaga website selalu berjalan dan dapat di akses oleh client, client tidak akan menyadari downtime apapun dari website tersebut.

D. Jenis Load Balancer

Dalam membangun suatu topologi yang memanfaatkan load balancing tentu kita akan merencanakannya terlebih dahulu akan bagaimana topologi, harga, kemampuan akhir dari topologi load balancing, dan jenis load balancer yang akan digunakan untuk membangun topologi. 

Di bawah ini merupakan dua jenis load balancer, yaitu: Software Load Balancer dan Hardware Load Balancer.

E. Software Load Balancer

Load balancer jenis ini merupakan suatu software yang di pasang pada suatu pc/server dan juga software yang di install ini perlu dionfigurasi terlebih dahulu agar dapat berfungsi. 

Hardware dari pc/server yang digunakan dalam jenis ini akan memperngaruhi kinerja dari load balancer tersebut. Semakin tinggi hardware yang digunakan maka kinerja software load balancer ini semakin baik.

F. Hardware Load Balancer

Load balancer jenis ini merupakan hardware yang telah dibuat hanya untuk tujuan load balancing dan siap digunakan. Berikut merupakan contoh hardware load balancer yaitu cisco system catalyst, coyote point, barracuda load balancer.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.